REQUEST SERVICE

+62 21 54376065

 

 

   
 
 
START MOTOR INDUKSI 1
29 Juni 2010

Start Motor Induksi

 

Motor induksi yang dibahas disini tepatnya adalah motor induksi asynchron.

Untuk mempermudah penyebutan selanjutnya kita namakan saja motor induksi.

Ada banyak cara untuk melakukan start pada sebuah motor induksi.

Kita akan membahas beberapa cara konvensional yang telah dikenal baik, diantaranya:

1). DOL (Direct On LIne) - Starter

2). Star-Delta Starter

3). Start dengan Resistor pada Stator

4). Start dengan memakai Autotransformator

 

1.   Start dengan methode Direct On Line (DOL)

Gambar 1 dibawah memperlihatkan sebuah rangkaian untuk start motor induksi melalui

methode DOL dan karakteristik Torsi terhadap Kecepatan Motor.

Rangkaian daya sebuah DOL-Starter mempunyai rancanagan yang sangat sederhana, yakni

hanya perlu sebuah pemutus arus yang dikenal dengan istilah breaker Q1 dan sebuah

kontaktor utama KM.  Rangkaian kontrol (tidak ditampilkan) berfungsi hanya untuk

mengaktifkan serta memutuskan kontaktor utama saja.

 

Gambar 1: DOL-Starter

 

Sebelah kanan gambar 1 memperlihatkan karakteristik sebuah motor induksi 5.5 kW /

4 kutub. Perhatikan arus start yang tinggi hingga mencapai lebih kurang 68A.

Arus nominal untuk motor induksi 4 kutub dengan kapasitas 5.5 kW menurut data teknis

hanyalah 11A. Jadi arus start telah mencapai nilai 6.2 kali dari arus nominal motor.

 

Menurut standar Eropah hanya motor motor induksi dibawah 4 kW yang diperbolehkan untuk

start dengan methode DOL.

 

Kesimpulan DOL-Starter

- Start dengan DOL mempunyai keunggulan karena design yang sangat sederhana sehingga

  investasinya relatif rendah.

- Start dengan DOL mempunyai arus start atau arus inrush yang besar (600% - 800%).

- Arus inrush dapat menyebabkan tegangan jaringan turun sesaaat (dikenal dengan istilah

  voltage sag) dan dapat menimbulkan harmonik pada jaringan listrik yang lemah.

- Arus inrush dapat menyebabkan terjadinya torsi kejut pada komponen komponen transmisi

  sehingga peralatan peralatan  seperti gear reducer,  timing belt, pulley dan lain sebagainya

  yang ada didalam sistem drive akan mengalami "mechanical stress" yang dapat memicu

  terjadinya keausan dini pada peralatan tersebut.

  Usia motor juga akan berkurang dengan start DOL.

- Komponen pemutus arus seperti breaker dan kontaktor mengalami arus yang sangat 

  berlebihan setiap kali start motor  sehingga akan mengalami kerusakan lebih cepat.

- DOL-Starter biasanya dipakai hanya untuk motor motor induksi dengan kapasitas yang

  rendah.

 

 

(bersambung...)

 

Oleh: Amir Kasan Dipl. Ing.

Penulis adalah pelaku dan pengamat di otomasi industri sejak lebih dari dua dasawarsa yang

lalu. Pekerjaannya melingkupi motor, drives dan proses otomasi.

Telah berkarya pada beberapa perusahaan multi nasional dan saat ini memegang jabatan

selaku General Managerpada perusahaan PT. Yuda Esa Sempurna Sejahtera

 

Untuk keterangan lebih jelas silahkan kunjungi website kami di:

http://www.yudaesa.com

http://www.yess.bizweb.co.id

E-mail:

info@yudaesa.com

yuda@cbn.net.id

Tel: +62-21-54376065, 54372018, 5407091

Fax: +62-21-54372260

Mobile: +62-816 870 443